Kamis, 23 April 2015

Multikesan Fashion Hijab Hitam

Pastinya tidak akan ada yang menolak fashion hijab yang akan tersimpan di lemarinya. Dan biasanya paling tidak ada satu atau dua helai dari fahion hijab ada warna hitamnya. Sam halnya dengan fashion hijab warna putih, warna putih ini pasti di butuhkan sebagai warna dasar ataupun dress code bila ada acara” tertentu.

Jilbab scarf, kerudung pashmina hitam, gamis hitam akan menjadi perpadaun warna yang menarik dengan warna yang menyala. Walaupun kelihatanya teralalu ngejreng tapi warna kombinasi ini menjadi warna yang aman. Paduan hitam scarf/kerudung motif juga terlihat menarik. Begitu pula paduan motif dengan hitamnya jilbab dan bergo. Tak ketinggalan, hitamnya pashmina, gamis dan tunic.
Dan elzatta hijab sudah membuktikannya di acara show elzatta hijab di panggung catwalk IFW tahun 2013. Menggunakan fashion hijab hitam, baik dalam bentuk tunik maupun gamis, elzatta menampilkan sederet koleksi hijab elzatta. Paduan tunik dan gamis hitam dengan hijab elzatta yang aneka warna dan motif, membuat cuatan warna kontras justru menjadi pusat perhatian.

Si Legam di Pusaran Kata

kata hitam berasal dari berbagai macam bahasa. Di antaranya, blæc yang diturunkan dari Inggris kuno dengan makna, hitam dan tinta. Seperti juga blakkaz/ terbakar dari proto-jermanik. Lalu bhleg dari Proto-Indo-Eropa dengan makna membakar, kilau, bersinar dan kilat. Lainnya, blaken (membakar) dari Belanda, dan phlegein (membakar, hangus) dari Yunani Kuno.
Hampir seluruh bahasa mendefinisikan hitam sebagai sesuatu yang identik dengan gelap (hangus, terbakar, tinta). Semua ini karena hitam memang warna yang paling gelap dari warna lainnya. ini adalah proses penyerapan cahaya, yang membuat hitam atau gelap atau warna yang bertolak belakang dengan warna putih.

Makannya hitam berkesan gelap dan suram, dan biasanya di kaitkan dengan kematian, kejahatan, sihir, kekerasan dan rahasia. Bangsa Romawi menggunakan hitam dalam suasana berkabung. Hal ini semua di tandai dengan penggunaan toga gelap oleh hakim romawi pada abad ke-dua SM di dalam upacara pemakaman. Dan biasanya warna hitam di pakai dalampakaian keluarga yang ditinggal wafat. Tak luput didalam puisi romawi juga kematian sering di ungkap dalam kata nigra hora/ jam hitam.

Abad pertengahan, hitam masih identik dengan sesuatu yang buruk dan menyedihkan, jauh dari kesan bahagia. Sampai di abad ke-12, terjadi perseteruan antara biarawan Cistercian yang mengenakan busana putih dan biarawan Benediktin yang memakai busana hitam. Piere Yang Mulia, kepala biara Benidiktin menuduh biarawan Cistercian ‘berlebihan’ dengan menggunakan busana putih. Oleh Saint Bernard, pendiri Cistercians dari Clairvaux, tuduhan ini dijawab, bahwa hitam justru identik dengan warna setan, neraka, kematian dan dosa. sedangkan putih itu warna kepolosa, kemurnian juga kebaikan.

Pada perkembangannya, hitam tidak hanya menyuarakan kesan suram dan menakutkan, tapi juga keanggunan dan kekuatan, dua kesan yang bertolak belakang dengan kesan-kesan sebelumnya. Contohnya di masyarakat Mesir kuno justru menyebutnya warna hitam itu sebagai hal yang positif seperti tanah yang di aliri oleh sungai Nil. Begitu pula pada sebutan emas hitam yang demikian akrab di telinga masyarakat Timur Tengah sebagai sebuah simbol bagi tambang minyak bumi yang berkelimpahan.

Hitam dalam Sejarah Fashion


Pada zaman Prasejarah warna hitam itu sudah ada. Dan itu semua terlihat dari berbagai lukisan Gua yang sudah dibuat pasa era Neolitikum dan Paleolitikum. Gua Lascaux yang terletak di kota Perancis umpamanya, menyimpan bukti sejarah pembuatan warna hitam dari arang, dan tulang-tulang yang dibakar, juga gilingan bubuk oksida mangan. Beda halnya dengan abad ke 6 sebelum masehi, ada tembikar warna hitam yang dibuat oleh seniman.
Inovasi mesin cetak, di abad pertengahan menjadi sinyal penting bagi sebuah revolusi industri tahap I. Dari penemuan ini, bersamaan dengan inovasi mesin uap, lahir sebuah peradaban baru yang membuat pergerakan dunia semakin ‘berwarna’.
Pada abad ini bangsawan dan para anggota kerajaan sangatlah jarang untuk menyimpan baju warna hitam. Mereka menyukai warna-warna cerah semisal merah. Dan warna hitam hanya terlihat pada bulu musang yang sering dipakai untuk jubah.
Tapi pada abad ke 14 cara pandang warna hitam mulai berubah. Dan ada beberapa yang mengubah cara pandang ini:

pertama, hadirnya pewarna hitam dengan kualitas tinggi.
Kedua, ditetapkannya hukum sumptuary di beberapa bagian di Eropa, yang melarang penggunaan busana mahal dengan warna cerah kecuali oleh para bangsawan. Jubah merah menyala dari Venesia dan kain biru merak dari Florence, hanya boleh dipakai keluarga bangsawan.
Keadaan ini di respon oleh banker kaya yang berasal dari italia utara yang telah memakai jubbah dan gaun warna hitam yang mahal. Dan hal ini juga di lakukan para hakim dan pejabat Negara yang mulaim menggunkan jubah warna hitam.

Tak dinyana, warna hitam pada kain mahal, justru membahasakan elegensi. Bangsawan dan keluarga kerajaan tidak mau kalah dengan memakai busana warna hitam. dan yang menggunakan warna hitam juga adalah Duke Of milan dan juga pangeran savoy .
sering berfikir hitam adalah sebagai warna yang berbau kejahatan, kegelapan dan sekarang seketika berubah menjadi symbol martabat, kekuasaan,kesederhanaan dan kerendahan hati. Kuatnya asumsi ini, membuat semua raja di Eropa dan pekerja pengadilan, menggunakan warna hitam di penghujung abad ke-16.

Pada saat memasuki abad yang ke 18 yaitu zaman pencerahan eropa warna hitam sudah tidak lagi menjadi faforit dalam busana. Warna-warna pastel, hijau, kuning, biru, dan putih justru menjadi warna pilihan kelas atas dan bangsawan. Tetapi setelah pada zaman perancis warna hitam telah disukai kembali. Bisa jadi ini, menjadi sikap perlawanan masyarakat Perancis terhadap kemewahan hidup yang dilakukan keluarga kerajaan dan bangsawan bertahun-tahun lamanya.
Satu abad berikutnya, seiring dengan perkembangan industri tekstil dan hadirnya penemuan warna hitam sintesis, busana hitam bisa diakses masyarakat umum. Di abad ini pula, warna hitam kian populer dalam peraturan bisnis pakaian untuk segmen kelas atas dan menengah baik di Eropa (Inggris utamanya) dan Amerika.

Pada saat abad ke 20 tahun 1950 warna hitam diartikan dalam dua kategori individualitas juga pemberontakan intelektual juga sosial . Geng-geng jalanan, geng motor sampai artis dan intelektual, mengenakan hitam sebagai bentuk protes terhadap nilai-nilai tertentu. Selebrasi hitam sebagai simbol pemberontakan mewarnai Film Wild One yang dimainkan Marlon Brando.
dan pada akhir abad ke 20 warna hitam sudah banyak yang diambiil dari subkultur fashion punk, dan subkultur gothic . Kendati demikian, kesan hitam yang elegan dan berkarakter tetap eksis, berdampingan dengan kesan hitam lainnya dalam dunia busana.
sederet designer yang ternama contohnya membuat warna hitam menjadi menawan. Sebut saja Coco Channel yang mengatakan, “Wanita sejatinya hanya memerlukan tiga hal: gaun hitam, sweter hitam, dan seorang pria yang dicintainya.” Sementara Gianni Versace melihat hitam sebagai inti dari keanggunan dan kesederhanaan.” Dan tidak ketinggalan pula Yves Saint Laurent mengatakan bahwa warna hitam sebagai penghubung atau media dari fashion dan seni.

Fashion Hijab Hitam

D dalam dunia fashion hijab juga jadi salah satu warna andalan atau favorit. Warna hitam ini juga bisa untuk menghindari warna transparan yang dilarang dalam muslim. Dan hal ini mungkin bisa jadi alasan muslimah Arab, Iran, Irak dan lainnya pilih warna hitam untuk abaya dan niqabnya. Dan sekarang warna hitam sudah banyak digunakan untuk gamis, pasmina dan kerudung atau scarf. Warna hitam dipilih mereka pula untuk menampilkan kesan simple, tidak berlebih-lebihan.
Kendati kental nuansa suram, namun kesan elegan hitam senantiasa memikat hati. Dan hal ini yang membuat designer Indonesia sering memasukan warna hitam dalam koleksinya. Ida Royani, adalah di antara desainer fashion hijab Indonesia yang menggemari fashion hijab hitam. didalam karya fashion hijab-nya banyak dominasi warna hitam.

Desainer lainnya dari fashion hijab Indonesia, penyuka fashion hijab hitam, adalah Errin Ugaru. Dalam bukunya, 'The Black Side of Errin Ugaru', Errin memaparkan karyanya yang didominasi fashion hijab hitam. Melalaui Fashion hijab warna hitamnya errin memberikan kesan kuat, misterius dan percayadiri.
Pilihan warna hitam memang tiada matinya. Berdampingan dengan putih, cokelat tanah, biru tua dan abu-abu, hitam menjadi salahsatu warna basic yang cukup difavoritkan fashion hijab Indonesia. Didalam panggung runway fashion hijab hitam masih jadi andalan sampai sekarang. Pada pergelaran event Jakarta Islamic Fashion Week2013, banyak warna hitam putih yang mewarnai fashion hijab.
Tampak dari koleksi Rumah Ayu, yang menampilkan fashion hijab hitam-putih dalam desain bersiluet gamis, kaftan, tunik yang berkesan modern dan wearable.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar